Memiliki lingkungan kerja yang sehat merupakan dambaan bagi setiap orang. Lingkungan kerja yang sehat dan nyaman, selain bisa menjadi penunjang produktivitas juga menjadi penyemangat kerja.
Namun tidak semua orang beruntung mendapatkan lingkungan kerja yang sehat, banyak juga orang-orang yang bekerja di lingkungan kerja yang tidak sehat atau toxic. Contoh, lingkungan kerja yang tidak sehat adalah tidak dihargai, memiliki atasan yang kurang suportif, tidak memiliki kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan diri, penilaian yang tidak objektif, rekan kerja yang tidak mendukung, dan lain sebagainya. Dengan alasan inilah banyak karyawan akhirnya mengundurkan diri.
Oleh karena itu agar tercipta lingkungan kerja yang sehat, berikut ini beberapa caranya:
1. Ciptakan tempat kerja yang nyaman
Kenyamanan merupakan salah satu kunci utama terciptanya produktivitas kerja, karyawan yang memiliki rasa nyaman di tempat kerja cenderung menjadi lebih fokus, semangat dalam bekerja, hingga dapat memicu produktivitas yang tinggi dan kualitas kerja yang maksimal. Salah satu cara menciptakan kenyamanan adalah dengan menata ulang meja kerja sesuai selera, mengatur tugas-tugas dengan lebih baik, dll.
2. Bangun komunikasi yang baik
Komunikasi adalah hal terpenting dan yang paling utama dalam bekerja. Membangun komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja maupun dengan atasan sangat bermanfaat karena tuntutan untuk saling bekerjasama dan saling membantu. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya miss komunikasi.
Cara membangun komunikasi yang baik bisa dimulai dengan mengajak ngobrol santai rekan kerja, saling menyapa ketika bertemu atau berpapasan, makan siang bersama saat jam istirahat, saling tolong menolong, saling memberikan ide atau masukan saat bekerja, dan lain sebagainya.
3. Bangun budaya kerja yang baik
Budaya kerja yang baik sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, nyaman dan harmonis. Di tempat kerja, budaya yang baik dapat memberikan dampak positif pada kinerja karyawan, seperti meningkatkan motivasi, produktivitas, dan kepuasan kerja.
Budaya kerja yang baik juga dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengeksplorasi dan mencoba hal baru. Contoh budaya kerja yang baik adalah mengutamakan kejujuran, keterbukaan, transparansi, saling menghargai, memberi apresiasi, fleksibilitas, dan keseimbangan kerja atau work-life balance.
4. Fasilitas kerja yang mendukung
Fasilitas yang mendukung saat bekerja menjadi faktor penting terciptanya lingkungan kerja yang sehat. Dengan fasilitas pendukung yang lengkap, karyawan lebih produktif sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan mudah. Contoh fasilitas kerja yang dapat menunjang pekerjaan, mulai dari tersedianya tempat kerja yang nyaman hingga peralatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Misalnya, komputer atau laptop, printer, dan fasilitas pendukung lainnya.
Saat bekerja kita pasti pernah melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar dan lumrah. Dari kesalahan-kesalahanlah kita belajar hal-hal baru yang dapat menjadi pelajaran kedepannya.
Kesalahan yang pernah kita lakukan dimasa lalu menjadi bagian dari proses pengembangan diri. Saat kita berbuat salah, kita harus langsung memperbaiki. Mencari cara agar kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Ini bertujuan agar kita tidak sering mendapat teguran dari atasan maupun rekan kerja lain. Selain itu, agar tidak menjadi beban pikiran kita sendiri.
Agar kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan tidak berlulang lagi, kita harus tahu bagaimana cara mengatasinya dengan cara-cara berikut ini:
1. Mengakui kesalahan
Memang tidak mudah mengakui kesalahan. Namun kita harus tetap jujur atas kesalahan yang kita perbuat baik kepada atasan maupun rekan kerja. Tujuannya agar kita tidak kehilangan kepercayaan dari orang lain. Usahakan untuk tidak menutupi kesalahan kepada siapapun yang berdampak atas kesalahan kita. Apalagi bila kesalahan tersebut berdampak besar dan dapat menghambat pekerjaan. Namun, jika kesalahan tersebut kecil dan tidak berdampak pada pekerjaan maupun orang lain, kita tetap harus memperbaikinya.
2. Mencari tahu letak kesalahan dan cara mencegahnya
Kita harus dapat mencari tahu sumber kesalahan dan mencari solusi untuk memperbaiki situasi. Cari tahu dan catat apa saja hal yang bisa membuat kita terlibat dalam masalahan tersebut. Lalu sebisa mungkin hindari hal tersebut agar tidak terulang. Jika kita terus mengulangi kesalahan yang sama dan terus-menerus, hal tersebut bisa berpengaruh negatif terhadap penilaian performa kerja.
3. Tidak melibatkan dan menyalahkan orang lain
Saat melakukan kesalahan sebaiknya tidak melibatkan atau menyalahkan orang lain. Sekalipun bekerja dalam tim dan ada andil dari anggota tim lain dalam kesalahan tersebut, sebaiknya tidak melibatkan apalagi jika tim tersebut merupakan tanggungjawab kita. Jika sampai menyalahkan orang lain, ini akan memperburuk keadaan dan atasan pun akan menganggap kita sebagai orang yang tidak profesional dan tidak bertanggungjawab.
Jelaskan duduk permasalahan yang terjadi secara netral dan apa adanya dengan tidak menyalahkan atau melibatkan orang lain ataupun mencari-cari alasan yang terkesan membela diri.
4. Mencari solusi
Setelah kita mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat, kita juga harus segera membawa solusi untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Termasuk mencegah agar masalah tersebut tidak terulang kembali. Semakin cepat menemukan solusi, tentu semakin besar pula masalah bisa segera diselesaikanan.
5. Berubah menjadi pribadi yang lebih baik
Setelah kita mengakui kesalahan, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan pembenahan diri. Mulai dari melakukan manjamen ulang pekerjaan atau perbaikan perilaku diri. Kita juga dapat menggali kemampuan teknis dan kemampuan lain yang berpotensi mendukung pekerjaan. Selalu biasakan diri untuk teliti dalam setiap tugas untuk menghindari dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Itulah beberapa hal yang bisa diterapkan jika melakukan kesalahan saat bekerja. Yang terpenting adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama dan langsung memperbaikinya. Jadikan kesalahan sebagai pelajaran yang berharga untuk kedepannya. Anggap kesalahan yang pernah diperbuat sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pengembangan diri.
Dalam kerja kita pasti menginginkan perkembangan karir. Tentunya kita tidak ingin selalu berada di satu posisi yang sama terus-menerus. Namun untuk meraih promosi karir tentu tidak mudah. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan ada saja hambatan yang harus dihadapi oleh kita.
Penting bagi kita untuk mengetahui apa saja yang bisa menghambat perkembangan karir, agar kita bisa mengambil langkah untuk menghindari atau mencari cara untuk mengatasinya. Berikut ini hal yang dapat menghambat perkembangan karir seseorang:
1. Karakter atau attitude yang buruk
Saat bekerja tentu kita akan bekerjasama dengan orang lain. Oleh karena itu attitude atau karakter yang baik sangat penting dimiliki. Attitude adalah sikap atau perilaku yang kita tunjukan sehari-hari mulai dari cara bicara, bertindak, dan memperlakukan orang lain.
Percaya tidak percaya attitude dapat mempengaruhi kesuksesan kita kedepannya. Penelitian di Amerika, 90% kasus PHK yang terjadi cenderung disebabkan oleh perilaku buruk. Seperti, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja, dan perlakuan buruk lainnya.
2. Networking yang terbatas
Tidak dapat dipungkiri saat ini networking menjadi hal penting dalam dunia kerja. Memiliki networking yang luas dapat menunjang perkembangan karir. Semakin luas networking yang kita miliki, semakin luas pula peluang yang bisa kita dapatkan agar karir semakin berkembang.
Beberapa keuntungan jika kita memiliki networking yang luas yaitu, dapat bertukar informasi tentang pekerjaan, dapat bertukar gagasan serta ide dari orang yang memilliki latar belakang yang berbeda, dll. Jadi mulai sekarang bangun relasi seluas-luasnya baik dengan teman sekolah, kuliah, atau bahkan komunitas. Siapa tahu kita bisa menjalin kerjasama dengan mereka kedepannya.
3. Tidak mau belajar dan meningkatkan skill
Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, terus belajar dan meningkatkan skill adalah hal yang sangat penting. Jika kita tidak mau belajar, tidak mau mengasah kemampuan diri, dan terus berada di zona nyaman, maka tidak heran jika kita akan terus berada di posisi saaat ini dan sulit berkembang. Bahkan bisa jadi kita dapat tersingkir dengan pesaing di luar sana yang memiliki skill lebih mumpuni. Salah satu solusi mudah agar skill kita terus berkembang adalah dengan membaca buku, mengikuti seminar atau pelatihan.
4. Pekerjaan tidak sesuai dengan minat dan kemampuan
Menjalani pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan tentu akan meerasa tidak semangat dan terpaksa. Untuk mencegahnya, pastikan bahwa karir yang dipilih sudah sesuai dengan bidang yang kita kuasai dan minat yang dimiliki.
Ketika bekerja secara terpaksa tentu hasilnya tidak bagus dan sulit untuk berkembang. Sebenarnya tidak masalah kalaupun pekerjaan tidak sesuai minat, agar kita mau belajar hal-hal baru dan memiliki komitmen kuat menjalaninya.
Jadi, sudah tahukan apa saja hal yang dapat menghambat perkembangan karir? Hambatan datang dari mana saja mulai dari faktor internal maupun eksternal. Maka dari itu cobalah untuk lebih peka terhadap kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.
Memiliki karir yang sukses merupakan impian hampir semua orang. Namun, untuk meraih kesuksesan tersebut bukanlah hal yang mudah dibutuhkan kerja keras, ketekunan, ketelatenan, dan dedikasi tinggi terhadap pekerjaan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan agar karir sukses:
1. Terus belajar dan terus meningkatkan kemampuan
Orang yang sukses adalah orang yang memiliki minat belajar yang tinggi. Mereka selalu antusias ketika mempelajari ilmu baru. Belajar bisa dilakukan dan didapatkan dimana saja. Tidak hanya di sekolah atau kamps saja. Apalagi di jaman digital ini yang sangat mudah untuk mengakses atau mencari ilmu. Semakin banyak belajar, semakin terbuka pula wawasan yang dimiliki.
Pelajari semua ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang belum dikuasai. Usahakan untuk selalu membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang up to date. Ini membantu kita untuk tetap fit dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri dan tren dunia kerja.
2. Berani mengambil resiko
Berani mengambil resiko merupakan salah satu kunci kesuksesan. Saat kita berani mengambil resiko hasilnya memang belum pasti. Bisa berhasil bisa juga tidak. Namun, jika kita berani melakukan tentu akan jauh lebih baik dibandingkan jika terus berada di zona nyaman. Untuk itu apabila ada kesempatan dalam menentukan suatu hal, tidak ada salahnya untuk mencoba dan mengambil resiko tersebut.
3. Memperluas relasi
Membangun relasi seluas-luasnya adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Riset LinkedIn melansir bahwa sekitar 80% profesional berpendapat, jaringan kerja atau networking adalah faktor penting untuk kesuksesan karir.
Membangun relasi dengan banyak orang memiliki banyak manfaat. Kita bisa terhubung dengan banyak orang di berbagai bidang, selain itu kita juga bisa berbagi pengalaman dan ilmu yang mungkin akan kita butuhkan nantinya.
4. Percaya diri
Percaya pada kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Ini mendorong kita mencapai kesuksesan dengan lebih mudah daripada kita menjadi pesimis dan rendah diri.
Keluarkan semua potensi diri dengan mengidentifikasi kemampuan dan bakat. Selain itu, kita juga perlu membangun kekuatan akademis, non akademis, dan minat pribadi. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan semua peluang dengan percaya diri. Kita harus nyaman dengan diri sendiri dan terus mengembangkan keahlian. Dengan memiliki sikap percaya diri, kita menjadi lebih siap untuk menerima tantangan kerja.
5. Disiplin
Memiliki sikap disiplin yang tinggi merupakan salah satu faktor penting meraih kesuksesan karir. Hampir semua orang sukses pasti memiliki tingkat disiplin yang tinggi.
Apabila kita sudah terbiasa hidup dengan disiplin, segala pekerjaan pun lebih terkelola dengan baik. Produktivitas kerja pun meningkatkan dan pekerjaan atau tugas akan cepat terselesaikan.
Sebenarnya banyak sekali rahasia meraih kesuksesan, namun kesuksesan sendiri dimulai dari diri sendiri. Bila kita ingin sukses, maka pacu diri sebaik mungkin. Lakukan semua pekerjaan dengan baik, sungguh-sunnguh dan selalu fokus dengan tujuan. Meskipun untuk mencapai kesuksesan tersebut tidaklah mudah. Tantangan dan godaan pasti datang menghampiri silih berganti, namun jika kita sungguh-sungguh dan berkomitmen, kesuksesan pasti dapat kita raih.
“Without self-discipline, success is impossible, period.” – Lou Holtz
Memiliki disiplin tinggi merupakan salah satu faktor penting meraih kesuksesan. Dengan memiliki disiplin tinggi, kita akan terbiasa hidup secara teratur dan terorganisir. Sehingga segala rencana hidup kita pun tentu akan berjalan dengan baik.
Jika menginginkan masa depan cerah, maka kita harus memiliki sikap disiplin diri. Melalui sikap disiplin kita akan tahu apa yang baik bagi hidup kita dan apa yang harus ditinggalkan. Selain itu, kita akan terbantu dalam memilih dan memilah hal-hal yang bisa mendukung mimpi dan meraih masa depan yang lebih baik.
Meskipun sering dianggap sepele, memiliki sikap disiplin diri merupakan faktor krusial untuk meningkatkan produktivitas dan lebih cepat dalam menyelesaikan berbagai tugas. Berikut cara-cara mendorong diri untuk disiplin:
1. Mulai dari hal-hal kecil
Sesuatu yang besar pasti dimulai dari hal kecil. Begitupun disiplin tidak bisa tercipta secara instan. Maka dari itu untuk bisa meningkatkan disiplin diri harus dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana. Misal, membereskan tempat tidur saat bangun, rutin bangun pagi, dll.
Sekecil apapun itu bila dilakukan secara konsisten akan menjadi sebuah kebiasaan. Menjadi budaya yang tertanam dalam diri. Kedisiplinan akan meningkat secara otomatis ketika kita sering melatih dan menerapkannya secara rutin.
2. Buat target
Punya target dalam hidup yang ingin dicapai? Adanya tujuan atau target membuat kita lebih fokus dan menghilangkan berbagai hal tidak penting yang dapat menghabiskan waktu dan energi kita sia-sia.
Dengan membuat target, kita akan punya motivasi dan terpacu untuk mencapainya. Apalagi jika target tersebut memiliki waktu terbatas, maka secara tidak langsung kita mulai belajar disiplin dan merencanakan segala hal dengan teratur dan sistematis guna mencapai target tersebut.
3. Buat rutinitas harian
Cara melatih disiplin bisa dimulai dengan menentukan rutinitas harian. Lama kelamaan rutinitas ini akan dirasakan sebagai hal yang ringan dilakukan. Buatlah jadwal kegiatan tertulis yang akan dikerjakan. Lalu tentukan urutan prioritas hal-hal apa saja yang ingin dilakukan.
Kerjakan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Berusahalah sekuat tenaga untuk menjalankannya sebaik mungkin.
4. Hindari menunda-nunda pekerjaan
Usahakan untuk tidak menunda pekerjaan. menunda hanya akan menghalangi diri menjadi orang yang disiplin. Biasakan untuk mengerjakan tugas sesegera mungkin. Tidak menunda-nunda, meskipun tenggat waktunya masih lama.
Mulai dari sekarang, mulailah untuk menetapkan jangka waktu. Buat janji pada diri sendiri untuk merealisasikan apa yang sudah direncanakan. Fokus untuk menyelesaikan tugas dan tidak memikirkan hal-hal lain.
5. Memiliki tekad dan komitmen yang kuat
Tanpa adanya tekad dan komitmen yang kuat, maka semua jadwal dan target yang telah disusun hanya akan menjadi wacana saja. Karena itu, kuatkan tekad dan komitmen untuk mulai belajar disiplin. Bila masih kesulitan, mulailah dari hal-hal yang paling mudah. Hingga akhirnya tekad dan komitmen kamu semakin hari semakin meningkat untuk terus melakukan rutinitas tersebut.
Mengembangkan jejaring kerja seluas-luasnya adalah hal penting dalam dunia kerja. Dengan mengembangkan jaringan kerja atau networking, kita bukan hanya menambah lingkaran pertemanan saja, tapi juga akan mendapatkan keuntungan lain seperti; mendapatkan kesempatan kerja, meningkatkan karir profesional, mendapatkan proyek sampingan, bahkan peluang pekerjaan baru di kemudian hari.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Zippia pada pekerja di Amerika, 70% karyawan menerima pekerjaan mereka saat ini melalui koneksi atau networking. Oleh karena itu membangun jejaring kerja atau networking sebanyak mungkin adalah sebuah keniscayaan.
Meski bagi sebagian orang membangun jaringan pertemanan cukup sulit dan melelahkan, tapi dengan menambahkan atau memperluas jaringan pertemanan, bisa dibilang dapat memberikan kesempatan untuk meraih kesuksesan. Riset LinkedIn melansir bahwa sekitar 80% profesional berpendapat bahwa jaringan kerja atau networking adalah faktor penting untuk kesuksesan karir.
Berikut beberapa hal yang bisa membantu kita membangun jejaring kerja:
1. Bergabung dengan organisasi atau komunitas
Cara ini dinilai menjadi salah satu wadah yang efektif untuk mengawali proses dalam membangun jaringan kerja. Karena dalam organisasi atau komunitas kita akan dengan mudah menemukan orang-orang yang menyukai hal yang sama. Dan biasanya para anggota komunitas tidak sungkan untuk membagi informasi terbaru tentang berbagai hal termasuk mengenai dunia kerja.
2. Manfaatkan akun media sosial
Saat ini akun media sosial sudah sangat beragam mulai dari LinkedIn, Facebook, Twitter, Instagram, dll. Kita bisa memanfaatkan akun media sosial untuk membangun relasi yang lebih luas dengan berbagai kelompok profesional dari berbagai latar belakang industri.
Dengan online networking ini, bahkan dapat menjangkau jejaring yang lebih luas dibandingkan dengan tatap muka secara langsung, mulai dari berbagai kota hingga negara. Caranya kita dapat bergabung dengan grup-grup di media sosial yang memiliki bidang dan minat yang sama. Selanjutnya aktif dalam diskusi-diskusi di grup tersebut yang dapat menghubungkan kita dengan orang-orang yang tepat, baik dari latar belakang profesional yang sama maupun yang berbeda.
3. Tidak malu untuk mendekatkan diri dengan rekan di lingkungan kerja
Memiliki hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan merupakan salah satu langkah yang tepat dalam membangun jejaring kerja. Merekalah orang-orang yang paling sering bertemu dan bekerja dengan kita. Jangan sungkan mendekatkan diri untuk membina hubungan baik.
Atasan dan rekan kerja merupakan salah satu network yang dapat memberikan dampak positif untuk perkembangan karir, kita bisa mendapatkan masukan atau saran mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini dengan berani bertanya ataupun memberikan solusi atas masalah yang dihadapi.